Ubah Botol Plastik Menjadi Sofa Cantik Bersama Mahasiswa KKN Undip
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG-Penumpukan sampah menjadi masalah klasik yang sampai saat ini masih belum terselesaikan. Terlebih sampah plastik, dengan sifatnya yang sangat sulit terurai bahkan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai secara alami. Saat ini, sudah mulai banyak digalakkan kebijakan maupun program terkait pengelolaan sampah ataupun upaya mengurangi penggunaan dan keberadaan sampah plastik khususnya di Indonesia. Berkaca dari hal-hal tersebut di atas, mahasiswa Universitas Diponegoro, Annisa Nida S dan Nurul Fauziah A dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di domisili masing-masing akibat pandemi Covid-19, menjalankan program pelatihan untuk memanfaatkan limbah berupa botol plastik bekas menjadi produk sofa. Dengan program tersebut, diharapkan botol plastik bekas bisa memiliki nilai jual lebih sekaligus dapat menjadi sarana usaha dan menambah pemasukan pendapatan bagi masyarakat. Saat ini, nilai jual botol plastik bekas, baik di depo-depo rosokan maupun bank sampah masih tergolong rendah. Baca Juga 60 Persen Ruas Jalan di Wonosobo Rusak Berat, Tahun 2022 Program ‘Ruas Tuntas’ Sasaran dari program pelatihan pembuatan sofa berbahan dasar botol plastik bekas tersebut adalah kader-kader penggiat sampah yang ada di lokasi KKN mahasiswa yaitu Kelurahan Kowangan, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di Kabupaten Temanggung sendiri pengelolaan sampah tengah menjadi perhatian, salah satu kebijakan yang telah dibuat adalah pembentukan kader dan fasilitator untuk pengelolaan sampah mulai dari tingkat Kabupaten, hingga tingkatan terendah yaitu Rukun Tetangga (RT). Bertempat di kediaman Ketua RW 01, pelatihan telah dilaksanakan pada 2 Februari lalu dengan peserta sebanyak 10 orang kader penggiat sampah RW 01 Kelurahan Kowangan. Kegiatan ini juga diadakan di RW 2 bersama beberapa warga sekitar pada tanggal 10, masih di bulan yang sama. Karena masih dalam suasana pandemi Covid-19, maka pelatihan dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Heni, fasilitator persampahan di RW 01, menyampaikan antusiasnya terhadap pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan yang diadakan sesuai dengan kebutuhan sasaran yang memang tengah memerlukan inovasi terkait pengolahan sampah dan botol plastik. Mahasiswa berharap pelatihan ini mampu memberikan kemanfaatan baik bagi para pesertanya, masyarakat secara luas, maupun lingkungan nantinya. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: